Hadis-Hadis Dari Rasulullah saw
Sahih Bukhari
1. Dari Abu Salim r.a : Nabi saw bersabda, “Kalau kamu tidur, jangan dibiarkan api menyala dalam rumahmu.” [1730]
Dalam riwayat lain disebutkan juga agar mengunci pintu, tutup tempat simpanan air dan menyimpan makanan dan minuman (tidak terdedah). Terdapat juga anjuran agar mengibas-ngibaskan tempat tidur tiga kali sambil menyebut nama Allah.
2. Dari Huzaifah r.a, katanya : Nabi saw ketika membaringkan diri di tempat tidur di malam hari, beliau letakkan tangannya di bawah pipinya (mengereng ke kanan) kemudian beliau berdoa, “Allahumma bismika amuutu wa ahyaa” (Ya Allah, dengan nama-Mu aku mati dan hidup).
Setelah bangun beliau berdoa, (Terjemahan : Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami kembali setelah dimatikan-Nya dan kepada-Nya kami akan bangkit kembali.” [1734]
3. Dari Abu Hurairah r.a : Rasulullah saw bersabda, “Kalau seorang wanita (isteri) tidur dengan menjauhkan diri dari suaminya, maka malaikat melaknati wanita itu sampai ia kembali kepada suaminya.” [1606]
4. Sesiapa yang membacanya (Ayat Al-Qursi atau Surah Al-Baqarah : 255) ketika hendak tidur, dia akan dipelihara Allah dan syaitan tidak akan menghampirinya sehingga waktu pagi. [Al-Bukhari dalam Fathul Bari]
Sahih Muslim
1. Dari Al Bara’ bin Azib r.a : Rasulullah saw bersabda, “Apabila engkau hendak tidur, maka berwudhuklah terlebih dahulu seperti wudhukmu untuk solat. Kemudian berbaringlah atas rusukmu yang kanan, kemudian berdoa :
(Terjemahan : Ya Allah, Aku tundukkan wajahku di hadapan-Mu. Ku serahkan segala urusanku kepada-Mu. Ku serahkan diriku kepada-Mu dengan penuh harap (akan pahala-Mu) dan takut akan siksa-Mu. Tidak ada tempat berlindung dan tempat melepaskan diri melainkan kepada-Mu jua. Aku iman dengan kitab-Mu yang Engkau turunkan dan dengan Nabi-Mu yang diutus).
Dan jangan berkata-kata lagi sesudah itu. Jika engkau mati malam itu, maka engkau mati dalam keadaan fitrah (suci). [2332]
Terdapat banyak lagi doa-doa yang dianjurkan tetapi satu sudah memadai dan ini lafaz yang terdapat berwudhuk terlebih dahulu sebelum tidur.
Sahih Abu Daud
1. Dari Naufal r.a : Nabi saw berkata kepadanya, “Bacalah (Surah Al-Kafiruun) kemudian tidurlah ketika sampai pada akhirnya (baca sehingga habis). Sesungguhnya itu ada pembebas dari perbuatan syirik.” [5055]
2. Dari Aisyah r.a katanya : Nabi saw apabila hendak beranjak ke tempat tidurnya setiap malam, beliau menyatukan kedua tapak tangannya lalu meniupkan keduanya dan membacakan keduanya Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas.
Kemudian beliau mengusap dengan keduanya bahagian mana sahaja semampunya. Beliau memulainya dari atas kepala dan wajahnya dan bahagian belakang dari badannya. Beliau melakukan perkara itu tiga kali.” [5056]
3. Dari Ubadah bin Somit r.a : Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa terbangun di sebahagian malam dan ia mengucapkan ketika ia terbangun;
Laa ilaha illallaah (Tiada tuhan selain Allah),
Wahdahu laa syariikalah (Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya),
Lahulmuluku wa lahulhamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-ingg qadiir (Miliknya semua kerajaan dan bagi-Nya segala pujian dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu),
Subhanallah, walhamdulillah, walaa ilaha illallaah, wallahuakbar,
Walaa ‘haula walaa quwwata illa billah (Tiada daya dan kekuatan melainkan hanya dengan Allah).
Kemudian ia berdoa, ‘Rabbighfirlii’ (Ya Rabb, ampunilah aku).
Al-Walid berkata, ‘Atau ia berkata, “Ia berdoa maka akan dikabulkan doanya. Apabila ia bangun dari tidurnya kemudian berwudhuk untuk solat, maka solatnya diterima.” [5060]
4. Dari Ali r.a : ....(Diringkaskan dimana Nabi saw berbicara kepada Aisyah r.a) “Mahukah kalian aku khabarkan sesuatu yang lebih baik dari yang kalian minta apabila kalian hendak beranjak tidur?
Bertasbihlah (Subhanallah) 33 kali dan ucapkanlah Tahmid (Alhamdulillah) 33 kali dan ucapkanlah takbir (Allahuakbar) 34 kali, itu semua lebih baik dari seorang pembantu.” [5062]
Sahih Ibnu Majah
1. Dari Aisyah r.a : Nabi saw jika hendak pergi ke tempat tidurnya, maka beliau akan meniupkan pada kedua telapak tangannya dan membaca surah al-Mu’awwidzatain (Surah Al-Falaq dan An-Nas), kemudian beliau usapkan badannya dengan kedua tangannya tersebut. [3138]
2. Dari Muadz bin Jabal r.a : Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah seorang hamba tidur di malam hari dalam keadaan suci, kemudian terbangun di tengah malam lalu ia memohon sesuatu kepada Allah dari perkara dunia mahupun perkara akhirat, nescaya akan diberikan kepadanya (dikabulkan permintaannya) itu.” [3145]
Sahih Nasa’i
1. Dari Abu Hurairah r.a : Rasulullah saw bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian bangun dari tidurnya lalu berwudhuk, maka hendaklah ia menghirup air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya kembali sebanyak tiga kali kerana syaitan tinggal (bermalam) di dalam batang hidungnya.” [0090]
2. Dari Abdullah bin Abu Qais r.a, dia berkata : Aku bertanya kepada Aisyah, ‘Bagaimana Rasulullah saw tidur (adakah) dalam keadaan junub? Apakah beliau mandi sebelum tidur? Atau tidur sebelum mandi?
Aisyah menjawab, ‘Semua dilakukan oleh Rasulullah saw. Kadangkala beliau mandi dulu sebelum tidur dan kadangkala (hanya) berwudhuk lalu tidur.” [0402]
Tambahan : Jika Rasulullah saw dalam keadaan junub, jika beliau tidak mandi wajib beliau akan berwudhuk terlebih dahulu kemudian baru tidur.
3. Dari Abdullah bin Zaid bin Ashim, dia pernah melihat Rasulullah saw (tidur) terlentang di masjid dengan meletakkan salah satu kakinya di atas kaki yang lain. [0720]
Tambahan : Tiada masalah untuk tidur di dalam masjid, tetapi sangat menghairankan terdapat papantanda di beberapa masjid yang tertulis ‘Dilarang Tidur Dalam Masjid’. Mungkin ada sebab-sebab tertentu larangan itu tetapi ubahlah perkataannya agar tidak menyalahi sunnah Rasulullah saw. Contoh, ‘Hormatilah Masjid’ atau “Allah Melihat Apa Yang Kamu Kerjakan’ atau lain-lain yang tidak menyalahi sunnah.
4. Dari Abu Hurairah r.a : Rasulullah saw bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian tidur, maka syaitan mengikat tiga ikatan di atas kepalanya. Setiap ikatan diikat dengan berkata ‘Malam masih panjang, tidurlah’.
(a). Jika ia bangun lalu berzikir kepada Allah, maka lepaslah satu ikatan.
(b). Jika ia berwudhuk, maka lepaslah ikatan yang lainnya dan
(c). Jika ia mengerjakan solat maka lepaslah semua ikatannya (ikatan syaitan itu).
Sehingga pada pagi harinya (apabila bangun dari tidur) ia berjiwa lapang dan bersemangat. Sedangkan jika ia tidak melakukan hal tersebut (bangun malam lalu berzikir, berwudhuk dan solat) maka pada pagi harinya, jiwanya akan buruk dan malas.” [1606]
Dalam riwayat lain terdapat juga agar membangunkan juga isterinya, anak-anaknya, menantunya atau ahli keluarganya yang lain untuk solat malam.
Penutup
Ini hanya sedikit sahaja doa-doa dan amalan dari Rasulullah saw dan banyak lagi yang terdapat dalam hadis-hadis sahih yang lain. Sekiranya kita tidak mampu buat semua perkara di atas, janganlah pula kita meninggalkan semuanya. Berusahalah buat sekadar yang termampu.
Mengenai fadhilatnya, ada yang Rasulullah saw menjelaskannya dan ada pula tiada penjelasan mengenainya. Namun apa yang patut kita sedari adalah, fadhilat terbesarnya adalah pahala mengikut Rasulullah saw dan menjadi umat Nabi Muhammad saw yang mencintainya dan melaksanakan sunnahnya. Cukup firman Allah Subhana wa Ta’ala sebagai pedoman;
Terjemahan : Surah Al-Anfaal [8] : 24
24. Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.
Terjemahan : Surah An-Nisaa' [4] : 69
69. Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, iaitu : Nabi-nabi, para siddiiqiin (orang-orang yang jujur atau amanah), orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang soleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.
Perlu diingat, dalam beberapa riwayat terdapat hadis mengatakan, jika kita hendak tidur dan cuba untuk mengamalkan sunnah Rasulullah saw di atas, syaitan akan datang dan melekakan kita sehingga kita tertidur tanpa melaksanakan sunnah tersebut.
Wallahu’alam.
0 ulasan:
Catat Ulasan